waktu menghitung hari

Di kamar  ini aku sendiri

Buku-buku yang berserekan

Kertas-kertas yang berhamburan

Bagai nyanyian hampa memenuhi ruang hidupku

Yang menemaniku dalam kesendirian

Hanya bising kendaraan menghiasi malam

Karna langit tak lagi tertawa

Murung terbungkus mendung

Detak-detak suara jam dinding menghitung hari

Sisa-sisa umut yan tak tahu kapan akan uasai

Sekarang, nanti, esok, ataukah lusa?

Dalam penantian yang pasti

Dalam waktu yang penuh misteri

Ia akan menjemput tanpa permisi

Walau aku berlari menghindari

Ajal kan tetap aku dapati

Sebuah perjalanan tanpa akhir

Jaan panjang tak bertepi

Menungguku di sebrang alam

Hanya dua kehidupan terpampang

Kebahagiaan dan kesengsaraan

Dimana tempatku?

Kemana aku akan berlabuh?

Jahannam kah?

Tidak-tidak ,,,,,aku tak sanggup

Sedangkan terik matahari aku tak dapat menahan

Panasnya tak  mungkin ku lawan

Jahannam?

Aku tak mau

Yaa allah,,, demi kemuliaanMU

Aku memohon jauhkan aku dan semua orang yang berserah kepadaMU

Dari jahannaMU

Akan aku abdikan hidupku hanya untukMU

Jiwa raga aku serahkan untuk mnyeru kejalanmu

Terimalah walau aku hamba yang aniaya

Akan aku lebur dalam hidupku hanya untukMU yaa allah.

Posted in: Puisi