MINHAJUL HAQ.... TEMPAT AKU BERJUANG MEMBINA GENERASI MASA DEPAN BERAKHLAQUL KARIMAH

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday 14 February 2012

KIAT-KIAT MEMPERERAT CINTA SUAMI ISTERI

    Ada kejadian, seorang laki-laki sebelum menikah menginginkan isteri yang cantik parasnya dan beberapa kriteria lainya. Tetapi pada saat pernikahan, dia mendapatkan isterinya sangat jauh dari kriteria yang ia tetapkan. Subhanalloh! Inilah jodoh, walaupun sudah berusaha keras, tetapi jika
Alloh menghendaki lain, semua akan terjadi.

   Pada awalnya ia terkejut karena isterinya ternyata kurang cantik, padahal sebelumnya sudah nadzor(melihat) calon isterinya tersebut. Sampai ayah dari pihak suami menganjurkan anaknya untuk menceraikan isterinya tersebut. Tetapi kemudian ia bersabar. Dan ternyata ia mendapati isterinya tersebut sebagai wanita sholihah, rajin sholat, taat kepada orang tuanya, taat kepada suaminya, selalu menyenangkan suami, juga rajin sholat malam. Pada akhirnya, setelah sekian lama bergaul, sang suami ini merasa benar-benar puas dengan isterinya dan bahagia bersamanya. Bahkan ia berpikir, lama-lama isterinya bertambah cantik, dan ia sangat mencintai serta menyayanginya. Karena kesabaranlah Alloh menumbuhkan cinta dan ketentraman. Ternyata faktor fisik tidaklah begitu pokok dalam menentukan kebahagian rumah tangga, walaupun bisa juga ikut berperan menentukan.
yang disebut cantik ialah yang cantik hatinya, sedangkan yang disebut jelek ialah yang jelek hatinya.

Berikut in adalah kiat-kiat praktis sebagai ikhtiar merekatkan cinta kasih antara suami istri, sehingga keharmonisan bisa tercipta.

Pertama: saling memberi hadiah.
Rasululloh bersabda:
تَهَادُوْا تَحَابُوْا
Artinya: “saling memberi hadiahlah kallian, niscaya kalian akan saling mencintai”(HR.Bukhori)

    Memberi hadiah merupakan salah satu bentuk perhatian seorang suami kepada isterinya, atau isteri kepada suaminya. Terlebih bagi isteri, hadiah dari suami mempunyai nilai yang sangat mengesankan, hadiah tidak harus mahal, tetapi sebagai simbol perhatian suami kepada isteri.

    Seorang suami yang ketika pulang membawa sekedar oleh-oleh kesukaan isterinya, tentu akan membuat sang isteri senang dan merasa mendaptkan perhatian. Dan seorang suami, mestinya lebih mengerti apa yang lebih disenangi oleh isterinya. Oleh karena itu para suami hendakna menunjukakan perhatian kepada isteri, diungkapkan dengan hadiah mesti sederhana.

Kedua: Mengkhususkan waktu untuk duduk bersama.
    Jangan sampai antara suami isteri sibuk dengan urusannya masing-masing, dan tidak ada waktu untuk duduk bersama.

    Ada pertanyaan yang diajukan kepada Syaikh bin Baz. Ada seorang pemuda tidak memperlakukan isterinya dengan baik. Yang menjadi penyebabnya adalah karena ia sibuk menghabiskan waktunya untuk berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan studi dan lainya, sehingga meniggalkan isteri dan anak-anaknya dalam waktu lama. Masalah ini ditanyakan kepada Syaikh, apakah diperbolehkan sibuk menuntut ilmu dan sibuk beramal dengan resiko mengambil waktu yang seharusnya dikhususkan untuk isteri?

    Syaikh bin Baz menjawab pertanyaan ini. Beliau menyatakan, tidak ragu lag, bahwa wajib atas suami untuk memperlakukan isterinya dengan baik berdasarkan firman Alloh:
وَعَاشِرُوْاهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ 
“Pergauilah mereka dengan baik”(QS. An-nisa’: 19).

    Juga sebagaimana sabda Nabi kepada Abdulloh bin Amr bin Ash, yaitu manakala sahabat ini sibuk dengan sholat malam dan sibuk dengan puasa, sehingga lupa dan lalai terhadap isterinya, maka Nabi bersabda: “puasalah dan berbukalah. Tidur dan bangunlah. Puasalah dalam sebulan selama tiga hari, karena sesungguhnya kebaikan itu memiliki sepuluh kali lipat. Sesungguhnya engkau memiliki kewajiban atas dirimu. Dirimu sendiri memiliki hak, dan engkau juga memiliki kewajiban terhadap isterimu, juga terhadap tamumu. Maka berikanlah haknya setiap orang yang memiliki hak." (Mutafaq ‘Alaih).

    Banyak hadist yang menunjukan adanya kewajiban suami memperlakukan isteri denga baik. Oleh karena itu, para pemuda dan para suami hendaknya memperlakukan isteri dengan baik, berlemah lembut sesuai dengan kemampuan. Apabila memungkinkan untuk belajar dan menyelesaikan tugas-tugasnya dirumah, maka lakukanlah dirumah. Sehingga, disamping ia mendapatkan ilmu dan menyelesaikan tugas, dia juga dapat membuat isteri dan anak-anaknya senang. Kesimpulannya adalah disyariatkan atas suami mengkhususkan waktu-waktu tertentu meluangkan waktu untuk isterinya, agar sang isteri merasa tentram, memperlakukan isterinya dengan baik.
Rasululloh bersabda yang artinya: “sebaik-baik kalian adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluarganya. Dan saya adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.”
Rasulullah juga bersabda yang artinya: “orang-orang yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaqnya di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap isteri-isteri kalian.”
(HR. Tirmizi).

    Sebaliknya, seorang isteri juga disyariatkan untuk membantu suaminya, misalnya menyelesaikan tugas-tugas studi ataupun tugas kantor. Hendaklah sang isteri bersabar apabila suaminya memiliki kekurangan karena kesibukannya, sehingga kurang memberikan waktu yang cukup kepada isterinya.
Untuk para isteri, bisa juga mengoreksi diri mereka. Mengkin di antara sebab suami tidak kerasan di rumah karena memiliki isteri yang sering marah, selalu bermuka masam dan ketus apabila berbicara.

Ketiga: Menampakkan wajah yang ceria.
    Di antara cara untuk mempererat cinta kasih, hendaknya menampakkan wajah yang ceria. Ungkapan dengan bahasa wajah, mempunyai pengaruh yang besar dalam kegembiraan dan kesedihan seseorang. Seorang isteri akan senang apabila suaminya berwajah ceria, tidak cemberut. Secara umum Rasululloh bersabda: “sedikitpun janganlah engkau menganggap remeh perbuatan baik, meskipun ketika berjumpa dengan saudaramu engkau menampakkan wajah ceria.”(HR. Muslim).

Begitu pula sebaliknya, ketika suami datang, seorang isteri jangan sampai menunjukan wajah cemberut atau marah. Meskipun demikian, hendaknya seorang suami juga bisa memahami kondisi isteri secara kejiwaan. Misalnya, isteri yang sedang haidh atau nifas, terkadang melakukan tindakan yang menjengkelkan. Mka seorang suami hendaklah bersabar.

Keempat: Memberikan penghormatan dengan hangat kepada pasagannya.

    Memberikan penghormatan dengan hangat kepada pasangannya, baik ketika hendak pergi keluar rumah, atapun ketika pulang. Penghormatan itu hendaklah dilakukan dengan mesra.
Dalam beberapa hadist diriwayatkan, ketika hendak pergi sholat, Rasululloh mencium isterinya tanpa berwudhu lagi dan langsung sholat. Ini menunjukakan bahwa mencium isteri dapat mempererat hubungan antara suami isteri, meluluhkan kebekuan ataupun kekakuan antara suami isteri. Tentunya dengan melihat situasi, jangan dilakukan di depan anak-anak, Dan bukan pula di tempat halayak umum.

    Memberikan penghormatan dengan hangat tidak mesti dengan dengan mencium pasangannya. Misalnya, seorang suami dapat memanggil isterinya dengan baik, tidak menjelek-jelekkan keluarganya, tidak menegur isterinya dihadapan anak-anak. Atau seorang isteri menyambut kedatangan seorang suami di depan pintu. Dan menyiapkan dan mengingatkan sesuatu yang dibutuhkan saat hendak beraktivitas.

    Suami hendaknya meghormati isterinya dengan mendengarkan ucapan isteri secara seksama. Sebab terkadang, ada sebagian suami, jika isterinya berbicara, ia justru sibuk dengan hand phone-nya mengirim sms atau sambil membaca koran. Dia tidak serius mendengarkan ucapan isteri. Dan jika menanggapinya, hanya dengan kata-kata singkat. Jika isteri mengeluh, suami mengatakan: “hal seperti ini saja dipikirkan!
Meskipun sepele atau ringan, tetapi hendaklah suami menanggapinya dengan serius, karena bagi isteri mungkin merupakan masalah yang besar dan berat.

Kelima: Hendaklah memuji pasangannya.

    Di antara kebutuhan manusia adalah keinginan untuk dipuji –dalam batas yang wajar-. Dalam masalah pujian ini, para ulama telah menjelaskan, bahwa pujian diperbolehkan atau bahkan dianjurkan dengan syarat-syarat: untuk memberikan motivasi, pujian ini diungkapkan dengan jujur dan tulus, dan pujian itu tidak menyebabkan orang yang dipuji menjadi sombong atau lupa diri.

    Seorang isteri senang apbila mendapatkan pujian dari suaminya, khususnya dihadapan orang lain, seperti keluarga suami atau isteri. Dia tidak suka jika suaminya menyebutkan aibnya, khususnya di hadapan orang lain. Jika masakan isteri kurang sedap maka jangan dicela.

Keenam: Bersama-sama melakukan tugas yang ringan.

    Di antara kesalahan sebagai suami ialah, mereka menolak untuk melakukan sebagian tugas di rumah. Mereka mempunyai anggapan, jika melakukan tugas dirumah, berarti mengurangi kedudukannya, menurunkan atau menjatuhkan kewibawaannya dihadapan sang isteri. Pendapat ini tidak benar. Sedangkan Rasululloh saja mengerjakan tugas-tugas rumah seperti menjahit pakaian, memperbaiki sandal dll.

Ketujuh: Ucapan yang baik.

    Kalimat yang baik adalah kalimat-kalimat yang menyenangkan. Hendaklah menghindari kalimat-kalimat yang tidak menyenangkan, bahkan menyakitkan. Seorang suami ketika menegur isterinya karena tidak berhias untuk suaminya dan tidak mempercantik diri dengan celak dimata, maka harus dengan ucapan yang baik.

    Misalnya suami berkata: “mengapa dinda tidak memakai celak?”, isteri menjawab dengan kalimat yang menyenangkan: “kalau dinda memakai celak, akan mengganggu mata dinda untuk memandang wajah kanda”. Ehemmmm
perkataan demikian menunjukan ungkapan perasaan cinta isteri kepada suami. Ketika ditegur ia menjawab dengan kalimat yang menyenangkan.
Atau misalnya suami berkata: “menurut dinda, kanda ganteng apa jelek sih?”, isteri menjawab: “dulu kanda jelek, tapi karna menikah dengan dinda, kanda jadi ganteng”. Ehemmmmm

    Berbeda kasus lain.  Saat suami isteri berjalan-jalan dibawah bulan purnama, suami bertanya: “tahukah dinda bulan purnama di atas?”, isteri menjawab: “apakah engkau lihat aku buta?”.

Kedelapan: Perlu berekreasi berdua tanpa membawa anak.
    Rutunitas pekerjaan suami di luar rumah dan pekerjaan isteri di rumah membuat suasana menjadi jenuh. Sesekali diperlukan suasana lain dengan cara pergi berdua tanpa membawa anak. Hal ini sangat penting, karena bisa memperbaharui cinta suami isteri.
Kita mempunyai anak, lantas bagaimana caranya? Ini memang sebuah problem. Kita cari solusinya, jangan menyerah begitu saja.

    Bukan berarti setelah mempunyai anak banyak tidak bisa pergi berdua. tidak! Kita bisa meminta tolong kepada saudara, kerabat ataupun tetangga untuk menjaga anak-anak, lalu kita pergi bersilaturahmi atau belanja ke toko dan lain sebagainya. Kemudian pada kesempatan lainnya, kita pergi berekreasi membawa isteri dan anak-anak.

Kesembilan: Hendaklah memilliki rasa empati pada pasangan.
    Rasululloh bersabda yang artinya: “perumpamaan kaum mukminin antara satu dengan yang lainya seperti satu tubuh. Apabila ada satu anggota tubuh yang sakit, maka anggota tubuh yang lain pun ikut merasakannya sebagai orang yang tidak dapat tidur dan orang yang terkena penyakit demam”.(HR.Muslim).

    Ini berlaku secara umum kepada semua kaum muslimin. Rasa empati harus ada. Yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain, termasuk kepada suami atau isteri. Jangan sampai suami sakit, terbaring di tempat tidur, isteri tertawa-tawa disampingnya, bergurau dan bercanda. Begitu pula sebaliknya, jangan sampai karena kesibukan, suami kemudian kurang merasakan apa yang istri sedang rasakan.

Kesepuluh: Perlu adanya keterbukaan.

    Keterbukaan antara suami dan iteri sangat penting. Di antara problem yang timbul di keluarga, lantaran antara suami dan isteri masing-masing menutup diri, tidak terbuka menyampaikan problemnya kepada pasangannnya. Yang akhirnya kian menumpuk. Pada gilirannya menjadi besar, sampai akhirnya meledak.

    Inilah sepuluh tips untuk merekatkan hubungan suami isteri, sehingga rumah tangga menjadi sakinah(tentram) mawaddah(kasih sayang) warohmah(dan penuh rahmat). Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam bisshowab.

Saturday 4 February 2012

download murottal ziyad fatel

Download murottal ziyad fatel:
qori yang berasal dari afrika selatan ini dikarunia suara yang indah oleh Alloh ta'ala. berikut audionya:
Al-Fatihah dan Al-Baqarah
    Al-Baqarah153-163
    Al-Baqarah185-186.mp3
    Al -A’raf ayat 40-47
    An- Nuur
    Al- Furqon
    Al-Fath27-29
    Al-Muzzammil
    Al-Fil-AnNaas
Cadangan File : Qari Ziyad Patel 
Al-qori'ah(download)
Al Ma’un (download)
Al Kautsar (download)
Al Kafirun (download)
An Nashr (download)
Al-Lahab (download)
An-Nas (download)
Al falaq (download)
Al ikhlas (download)
Al Quraisy (download)
Al-A’raf  (download)
An-Nuur  (download)
Al-Furqan (download)
Al-Fath 27-29 (download)
Surah Muzzamil [NEW]
Al Fatiha & Surah Baqarah
Ayatul Qursi
Surah Baqarah v.153
Last 10 ayaat of Surah Baqarah
Surah Muminoon v12
Ayah of Noor
Surah Mohammed v.47
Surah Ar’af Ayah 40
Juzz ‘Amma
Du’aa
Adhan

Semoga Alloh memberikan taufiq dari al-qur'an yang kita amalkan. 

Friday 3 February 2012

Ada Apa Dengan Valentine's Day?

Pada bulan Februari, kita selalu menyaksikan media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan bersibuk-ria berlomba menarik perhatian para remaja dengan menggelar pesta perayaan yang tak jarang berlangsung hingga larut malam bahkan hingga dini hari. Semua pesta tersebut bermuara pada satu hal yaitu Valentine's Day. Biasanya mereka saling mengucapkan "selamat hari Valentine", berkirim kartu dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta karena anggapan saat itu adalah “hari kasih sayang”. Benarkah demikian?

SEJARAH VALENTINE’S DAY

The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine’s Day :
“Some trace it to an ancient Roman festival called Lupercalia. Other experts connect the event with one or more saints of the early Christian church. Still others link it with an old English belief that birds choose their mates on February 14. Valentine's Day probably came from a combination of all three of those sources--plus the belief that spring is a time for lovers.”

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).

The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (lihat: The World Book Encyclopedia, 1998).

Kebiasaan mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat: The Encyclopedia Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998).

Lalu bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” (www.korrnet.org) mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta'ala. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!

Saudaraku, itulah sejarah Valentine’s Day yang sebenarnya, yang seluruhnya tidak lain bersumber dari paganisme orang musyrik, penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor. Bahkan tak ada kaitannya dengan “kasih sayang”, lalu kenapa kita masih juga menyambut Hari Valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat? Atau hanya ikut-ikutan semata tanpa tahu asal muasalnya?. Bila demikian, sangat disayangkan banyak teman-teman kita remaja putra-putri Islam yang terkena penyakit ikut-ikutan mengekor budaya Barat dan acara ritual agama lain. Padahal Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya” (Al Isra' : 36).

HUKUM MERAYAKAN HARI VALENTINE

Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syi’ar dan kebiasaan. Padahal Rasul Shallallaahu alaihi wa Salam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam: “Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. At-Tirmidzi).

Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir. Adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yang besar. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid’ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah.”

Abu Waqid Radhiallaahu anhu meriwayatkan: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam saat keluar menuju perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rasulullah n berkata, “Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath, sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath.” Maka Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda, “Maha Suci Allah, ini seperti yang diucapkan kaum Nabi Musa, ‘Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan.’ Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian.” (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, hasan shahih).

Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah ketika ditanya tentang Valentine’s Day mengatakan :
“Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena: Pertama: ia merupakan hari raya bid‘ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari‘at Islam. Kedua: ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) – semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya.

Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.”
Maka adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat untuk melaksanakan wala’ dan bara’ ( loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri dari golongan kafir) yang merupakan dasar akidah yang dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu’min dan membenci dan menyelisihi (membedakan diri dengan) orang-orang kafir dalam ibadah dan perilaku.

Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah: ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah nilai-nilai Islam. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka, mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal seorang muslim dalam setiap raka’at shalatnya membaca,
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Al-Fatihah:6-7)
Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dengan sukarela.

Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang serta dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah Subhannahu wa Ta'ala telah berfirman, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Al-Maidah:51)
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Mujadilah: 22)

Ada seorang gadis mengatakan, bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang memperingatinya.
Saudaraku! Ini adalah suatu kelalaian, padahal sekali lagi: Perayaan ini adalah acara ritual agama lain! Hadiah yang diberikan sebagai ungkapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan seseorang terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.

Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.

Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan ketulusan dan cinta itu kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami …dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang kafir.

Semoga Allah Subhannahu wa Ta'ala senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah Subhannahu wa Ta'ala menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang disebutkan:
“Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang saling mengunjungi karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku.” (Al-Hadits).

TERIMAKASIH.....JANGAN BOSAN-BOSAN YACH SOBAT TENGOK BLOGKU, SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA